Responsi Manajemen [Soal, Jawaban, dan Contoh Kasus]

  1. Mengapa manajemen strategi dibutuhkan oleh perusahaan?

Manajemen Strategi tentu sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan, karena manajemen strategi dapat membantu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan atau ancaman-ancaman yang  timbul dan tidak siap di antisipasi oleh perusahaan dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

 

  1. Bagaimana tahapan-tahapan dalam penyusunan strategi perusahaan?, dan siapa saja yang terlibat dalam penyusunan strategi?

Menurut Fred R. David proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahapan, yaitu, memformulasikan strategi, mengimplementasikan strategi dan mengevaluasi strategi.

  1. Tahap memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai.
  2. Tahap mengimplementasikan strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai“action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer untuk menterjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi aksi.
  3. Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang fundamental, yaitu mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif.

 

  1. Bagaimana hubungan visi, misi, dan tujuan dengan strategi perusahaan?

Visi, misi, dan tujuan perusahaan mempunyai korelasi dengan strategi perusahaan. Korelasi ini dapt dilihat dari peran Visi yang mencerminkan alasan kuat tentang keberadaan suatu perusahaan, Misi yang merupakan pernyataan manajemen mengenai gambaran seluruh perusahaan, sedangkan tujuan merupakan pernyataan yang berhubungan dengan standar produksi, pasar, dan keuangan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dari ketiga instrument ini akan menghasilkan suatu strategi perusahaan yang meliputi bauran produk, target pelanggan, metode produksi, dan berbagai keputusan-keputusan manajerial lainya.

 

  1. Bagaimana hubungan antara SWOT analysis dengan strategi perusahaan?

Korelasi antara SWOT dan strategi perusahaan yaitu, Strategi perusahaan dirancang berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman yang diterapkan melalui  pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada.

5. Berikan ilustrasi analisis SWOT dengan strategi dengan menggunakan perusahaan yang Anda ketahui.

Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4 (empat) sisi yang berbeda, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang (opportunities) yang ada, kemudian bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dengan saling berhubungannya 4 faktor tersebut, maka membuat analisis ini memberikan kemudahan untuk mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan. Untuk menyempurnakan atau melengkapi pemahaman tentang analisis SWOT, maka saya akan memberikan bagaimana contoh analisis SWOT pada suatu perusahaan dari artikel dibawah ini.

Contoh Analysis SWOT PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Indofood Agri Resources Ltd, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura, menguasai hingga 64,4 persen saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. IndoAgri dan anak usahanya PT Salim Ivomas Pratama menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan pemegang saham mayoritas Lonsum yakni First Durango Pte Ltd, Ashmore Investment Management Limited selaku manajer investasi serta Keluarga Sariaatmadja pada 25 Mei 2007. Senin (28/5/2007). Grup IndoAgri akan mengakuisi 500.095.000 saham Lonsum yang telah diterbitkan dan surat utang wajib konversi (Mandatory Convertible Notes/MCN) sebesar US$ 47 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2009. MCN ini diterbitkan oleh Lonsum dan wajib dikonversikan dengan harga nominal menjadi 269.343.500 saham baru yang telah disetor penuh, dengan nilai tunai sekitar Rp 5 triliun. Grup IndoAgri telah menyetujui untuk menempatkan deposito sejumlah US$ 10 juta pada agen escrow, yang akan tergantung kepada penyelesaian rencana pengambil-alihan. Setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan dan dengan asumsi bahwa MCN telah dikonversi, maka Grup IndoAgri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sekitar 64,4 persen dari modal yang telah ditingkatkan. Pada saat penyelesaian transaksi pengambilalihan, penawaran tender atas sekitar 35,6 persen saham Lonsum berdasarkan modal yang telah ditingkatkan, harus dilaksanakan pada harga sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam. Total nilai dari rencana pengambil-alihan dan penawaran tender akan dibiayai dari dana internal dan pinjaman. Tergantung kepada evaluasi selanjutnya, sebagian pinjaman kemungkinan dapat dibiayai kembali dengan modal atau aktifitas fund raising. Rencana akuisisi ini akan didasarkan pada pelaksanaan due diligence oleh Grup IndoAgri, persetujuan para pemegang saham IndoAgri, Indofood dan First Pacific Company Limited HKEx:00142, serta seluruh institusi yang terkait di Indonesia, Singapura dan Hong Kong. Rencana pengambilalihan akan memperkuat bisnis model perkebunan terpadu Grup IndoAgri, antara lain mengembangkan usaha inti yaitu perkebunan, memperluas lahan dan perkebunan yang telah ditanami dengan kelapa sawit, meningkatkan produksi, memenuhi kebutuhan internal untuk CPO dan menjadi produsen atas bibit kelapa sawit unggul. Direktur Indofood Thomas Tjhie menyatakan, melalui rencana pengambilalihan ini, realisasi rencana jangka panjang Grup IndoAgri untuk memiliki 250.000 hektar perkebunan kelapa sawit akan dapat dipercepat. “Setelah penyelesaian transaksi akuisisi, Grup IndoAgri akan menjadi salah satu pemilik perkebunan yang terbesar di Indonesia,” ujat Thomas. Grup IndoAgri adalah perusahaan perkebunan yang terintegrasi dan pengolah minyak goreng, margarin dan shortenings dengan merek terkemuka. Pada tanggal 31 Maret 2007, Grup IndoAgri memiliki lahan perkebunan sekitar 224.083 hektar, diantaranya sekitar 74.878 hektar telah ditanami dengan kelapa sawit. Dengan rencana pengambilalihan ini, total lahan perkebunan dan total lahan yang telah ditanami dengan kelapa sawit masing-masing akan meningkat menjadi sekitar 387.483 hektar dan sekitar 138.081 hektar. Secara keseluruhan luas lahan yang telah ditanami adalah sekitar 165.000 hektar termasuk tanaman karet dan tanaman lainnya.

Strategi pengembangan perusahaan indofood

  1. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa terbesar di Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya untuk mencapai keinginan terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu saja dengan memiliki sistem produksi yang terintegrasi, PT. Indofood dengan mudah menguasai pasar, dan tidak tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.

Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan, PT. Indofood menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama yaitu:

Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.

  1. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau usaha promosi lainnya.
  2. Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
  3. Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau memodifikasi produk-produk yang ada.

Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi ,Strategi ini dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial terhadap produk baru yang berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara. Hal ini yang mendasari kami bahwa PT. Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan pasar yang luas terhadap produk mie instannya.

Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok (Backward Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy).

Akuisisi oleh PT. Indofood menurut kami, adalah pengambilalihan kepemilikan mayoritas saham perusahaan (PT. Londsum). Dengan tujuan mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya.

Dari sudut pandang PT. Indofood adalah tepat dengan mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan dengan adanya kepemilikan saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT. Londsum, kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di antara kedua perusahaan semakin besar.

Berdasarkan analisis dari bahan bacaan “Sukses PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, tidak hanya untuk Mie instan” diatas, kami simpulkan bahwa suatu unit bisnis/perusahaan dapat melakukan penerapan strategi generik dengan memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Indofood Tbk, banyak melakukan diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar saat ini. Dengan demikian, didapatkan bahwa strategi generik yang diterapkan oleh Indofood adalah diferensiasi produk unggulan serta mengakuisisi PT Lonsum untuk memperluas lahan perkebunan.

Jadi dari contoh sebuah kompetisi yg di koordinasikan oleh LPPM ITB dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap koordinasi atau kerja sama diperlukan dalam pengembangan suatu program atau teknologi yang baru,dengan adanya koordinasi setiap pekerjaan atau tugas akan lebih efisien,sesuai dengan keinginan dan tidak memakan banyak biaya,yang intinya bila kita memiliki koordinasi yang baik maka akan mengahsilkan keuntungan.

SWOT  perusahaan Indofood

Strength

  1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
  2. Produksi rendah biaya
  3. Jangkauan distribusi luas
  4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
  5. Brand yang sudah terkenal

 

Weakness

  1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
  2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
  3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

 

Opportunity

 

  1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
  2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
  3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

 

Treath

  1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
  2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

 

Tinggalkan komentar